KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi
Rabbil Alamin, puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga tugas kolektif yang berbentuk makalah
dengan judul “metode penelitian
kombinasi” dapat selesai tepat waktu. Dan tak lupa Sholawat serta salam
semoga selalu tercurah ke pangkuan Baginda Nabi Agung Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti, Amin.
Makalah ini disusun sebagai
bahan diskusi yang akan kami presentasikan dan merupakan implementasi dari
program belajar aktif oleh Dosen pengajar mata kuliah metode penelitian kombinasi.
Semoga
dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah khazanah keilmuan kita semua dan
memberikan manfaat bagi pembacanya. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
menyadari masih banyak kesalahan dan
kekhilafan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah berikutnya.
Jepara,
oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang............................................................................ 1
B.
Rumusan
masalah....................................................................... 2
C.
Maksud dan
tujuan..................................................................... 2
D.
Manfaat...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian
penelitian kombinasi................................................ 3
B.
Karakteristik
penelitian kombinasi............................................ 3
C.
Macam-macam
metode kombinasi............................................ 5
D.
Kapan metode
kombinasi digunakan......................................... 8
BAB III PEMBAHASAN
A.
Langkah-langkah
penelitian desain sequential explanatory....... 9
B.
Langkah-langkah
penelitian desain equential exploratory......... 12
C.
Langkah-langkah
penelitian desain concurrent triangulation..... 15
D.
Langkah-langkah
penelitian desain concurrent embedded....... 15
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................. 18
B.
Saran........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode penelitian pada dasarnya adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data
yangdiperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai
kriteria tertentu yaitu valid, reliabel dan obyektif.
Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian
yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Oleh karena
itu, untuk dapat melakukan penelitian dengan metode kombinasi (Met Kom), maka
harus dipahami dahulu karakteristik kedua metode tersebut.
Penelitian kuantitatif memandang bahwa, suatu
gejala dianggap relatif tetap, tidak berubah dalam waktu tertentu. Peneliti
kuantitatif dalam memandang gejala adalah bebas nilai. Dengan menggunakan
teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan sampel yang diambil secara random,
sehingga peneliti tidak ada kontak langsung dengan sumber data. Dengan demikian
data yang diperoleh adalah yang objektif dan bebas nilai.
Metode kualitatif berlandasan pada filsafat
pospositivisme atau enterpretive. Filsafat ini berpandangan bahwa suatu gejala
bersifat holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur, hubungan gejala
bersifat reciprocal, data bersifat dinamis dan terikat nilai.
Penelitian kualitatif memandang tidak semua
gejala dapat diamati dan diukur. Gejala yang mengandung makna tidak dapat
diamati. Gejala dalam penelitian kualitatif tidak bersifat sebab-akibat
(kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling mempengaruhi). Hasil
penelitian kualitatif tidak akan bebas nilai, karena peneliti berinteraksi
dengan sumber data.
Berdasarkan uraian dia atas, dapat sikemukakan
disini bahwa, landasan filsafat kedua metode penelitian tersebut sangat berbeda
bahkan bertentanga,
sehingga secara
teoritis kedua metode tersebut tidak dapat dikombinasikan untuk digunakan
bersama-sama.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama,
kedua metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian.
Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis
tersebut diuji denganmetode kuantitatif. Kedua, metode penelitian tidak
dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik pengumpulan data
yang dapat digabungkan.
B.
Rumusan
Masalah
1)
Apa
pengertian penelitian kombinasi ?
2)
Bagaimana
karakteristik penelitian kombinasi ?
3)
Apa saja macam-macam
metode penelitian kombinasi ?
4)
Bagaimana
langkah-langkah penelitian kombinasi ?
C.
Maksud
dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah agar
pembaca dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan mixed method procedures
yang termuat dalam rumusan masalah.
D.
Manfaat
1)
Mamahamkan
langkah dan cara bagi pembaca yang akan melakukan penelitian, khususnya
penelitian kombinasi.
2)
Untuk
memperluas konsep teori tentang penelitian kombinasi.
3)
Sebagai
pedoman atau landasan dalam kegiatan tugas akhir, skripsi dan karya ilmiah
lainnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN METODE KOMBINASI
Johnson dan Cristensen (2007) memberikan
definisi tentang metode penelitian kombinasi (mixed recearch) sebagai berikut.
Metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang
mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Hal ini mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif, dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam
penelitian.
Creswell (2009) menyatakan bahwa, metode ini
sering disebut sebagai metode multimethods (menggunakan multi metode),
convergence (dua metode bermuara ke satu).
Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam
suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif,
valid, reliabel dan objektif.[1]
B. Karakteristik Penilitian Kombinasi
Karakteristik dalam hal
|
Metode kuantitatif
|
Metode kombinasi
|
Metode kualitatif
|
Dasar teori
|
Konfirmasi. Peneliti menguji teori dari hasil
data yang diperoleh dari penelitian di lapangan
|
Konfirmasi dan eksplorasi
|
Eksplorasi. Peneliti menghasilkan
hipotesis dan teori baru didasarkan dari data yang dikumpulkan selama
penelitian di lapangan
|
Hal yang paling umum dari tujuan penelitian
|
Untuk menunjukkan hubungan antar variabel,
menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
|
Beberapa tujuan
|
Menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif, menemukan teori baru, menggambarkan realitas yang kompleks, dan
memperoleh pemahaman makna.
|
Fokus
|
memandang melalui lensa kecil, melihat dan
memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja.
|
Beberapa fokus
|
menggunakan lensa besar dan menampak serta
memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara berbagai variabel yang
sebelumnya belum pernah ditemukan
|
Desain
|
desainnya harus terstruktur, baku, formal dan
dirancang sematang mungkin sebelumnya.
|
Beberapa desain
|
desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah /
berkembang sesuai dengan situasi di lapangan
|
Sifat pengamatan
|
dihubungan dengan ilmu-ilmu alamiah sehingga
metode ini dianggap metode ilmiah.
|
Mempelajari perilaku lebih dari satu
konteks.
|
metode kualitatif yang tidak dihubungkan
dengan ilmu-ilmu alamiah, tidak ilmiah.
|
Teknik pengumpulan data
|
Melalui kuesioner, observasi dan wawancara
terstruktur.
|
Beberapa teknik
|
Melalui wawancara mendalam, observasi
partisipan, catatan lapangan, dan pertanyaan terbuka Penelitian kualitatif
menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian
|
Sampel
|
Jumlah sampel besar
|
Kombinasi kualitatif dan kuantitatif
|
Jumlah sampel kecil
|
Sifat data
|
bersifat kuantitatif / angka-angka statistik
ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi.
|
Campuran angka-angka dan data yang bersifat
deskriptif
|
data bersifat deskriptif dan bukan angka
|
Analisis data
|
dalam penelitian kuantitatif bersifat
deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai
pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik
|
Kombinasi kualitatif dan kuantitatif
|
dalam penelitian kualitatif bersifat induktif
dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian,
konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru
|
C. Macam-Macam Metode Penelitian Kombinasi
Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat
dua model utama metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi
berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential)
ada dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent
(campuran) ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran
kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded
(campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).
1.
Model
Sequential
Creswell (2009) mengemukakan tentang metode
kombinasi model sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana
peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode yang
lain.
Metode ini dikatakan sequential, karena
penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama
menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka
metode tersebut dinamakan kombinasi sequential explanatory dan
bila urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan
metode kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi
model sequential exploratory.
a)
sequential explanatory
Metode
penelitian kombinasi model sequential explanatory, dicirikan
dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan
diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna
memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama.
b)
sequential exploratory
Metode ini sama dengan metode sequential
explanatory, hanya dibalik, dimana pada metode ini pada tahap awal
menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode
kuantitatif. Bobot metode lebih pada metode tahap pertama yaitu metode
kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif. Kombinasi data
kedua metode bersifat connecting (menyambung) hasil
penelitian tahap pertama (hasil penelitian kualitatif) dan tahap berikutnya
(hasil penelitian kuantitatif).
c)
Sequential Transformative Strategy
Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan
dipadu oleh teori lensa (gender, ras, ilmu sosial) pada setiap prosedur
penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan metode kuantitatif atau
kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau
kuantitatif. Teori lensa dikemukakan pada bagian pendahuluan proposal
penelitian untuk memandu dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk menggali
masalah.
2.
Model
Concurrent
Metode kombinasi model campuran, merupakan
prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan
kualitatif agar diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah
penelitian.
Kalau dalam tipe sequential, penggabungan
metode dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda, sedangkan dalam
tipe concurrent penggabungan dengan cara dicampur dalam waktu yang sama.
Dalam hal ini metode kuantitatif/kombinasi digunakan untuk menjawab satu jenis
rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian. Terdapat tiga model
yaitu: Concurrent Triangulation strategy; concurrent embedded strategy,
dan concurrent rent transformative strategy.
a)
Concurrent Triangulation Strategy
Model atau strategi ini merupakan model yang
paling familier diantara enam model dalam metode kuantitatif/kombinasi/mixed
methods. Dalam model ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif
secara bersama – sama, baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya, kemudian
dapat ditemukan mana data yang dapat digabungkan dan dibedakan.
b)
Concurrent Embedded Strategy
Metode penelitian kombinasi model embedded,
merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan pengguanaan metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif secara simultan/bersama – sama (atau sebaliknya),
tetapi bobot metodenya berbeda. Pada model ini ada metode yang primer dan
metode sekunder. Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, dan
metode sekunder digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang
diperoleh dari metode primer.
c)
Concurrent Rent Transformative Strategy
Metode concurrent transformative merupakan
gabungan antara model triangulation dan embedded. Dua metode
pengumpulan data dilakukan pada satu tahap/fase penelitian dan pada waktu yang
sama. Bobot metode bisa sama dan bisa tidak sama. Penggabungan data dapat
dilakukan dengan merging, connecting atau embedding (mencampur
dengan bobot sama, menyambung, dan mencampur dengan bobot tidak sama).
3.
Kapan
penelitian kombinasi digunakan ?
Secara umum metode penelitian kombinasi
digunakan apabila peneliti ingin untuk memper oleh data dan informasi yang
lenkap, valid, reliabel dan obyektif. Kemudian secara specifik metode kombinasi
digunakan apabila :
a.
Peneliti yang
ingin melengkapi hasil penelitian kuantitatif yang diperkaya dengan data-data
yang bersifat kualitatif yang tidak bia digali dengan metode kuantitatif.
b.
Peneliti
ingin hasil penelitian kualitatif dapat diberlakukan pada populasi yang lebih
luas.
c.
Peneliti
ingin mendapatkan data yang lebih komprehensip yang dapat dicari dengan metode
kuantitatif dan kualitatif dalam waktu yang sama.
d.
Peneeliti
ingin melakukan penelitian yang bersifat proses dengn metode kualitatif, dan
meneliti produk dengan kuantitatif.
e.
Peneliti
ingin melakukan penelitian tindakan (action research).
f.
Peneliti
ingin melakukan penelitian untukmenghasilkan produk yang terujidengan metode R
& D (research and development). [3]
BAB III
PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah penelitian desain sequential
explanatori
Sesuai karakteristik metode kombinasi sequential
explanatory, dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode
kuantitatif dan pada tahap kadua menggunakan metode kualitatif. Dengan
demikian, penelitian kombinasi dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian kuantitatif dan rumusan masalah penelitian kualitatif, atau rumusan
masalah yang berbeda, tetapi saling melengkapi.
1.
Metode
Kuantitatif
langkah-langkah dalam metode kuantitatif
adalah menentukan masalah/potensi dan membuat rumusan masalah, melakukan kajian
teori dan merumuskan hipotesis, mengumumpulkan dan analisis data untuk menguji
hipotesis, dan selanjutnya dapat dibuat kesimpuan berdasarkan hasil pengujian
hipotesis.
a)
Masalah
dan Potensi
Penelitian kuantitatif berangkat dari masaah
dan atau potensi yang sudah jelas. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang
diharapkan dengan apa yang terjadi (das sein dan das solen).
Misalnya, penyimpangan antara kebijakan dengan pelaksanaan atau penyimpangan
antara perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.
Suatu penelitian juga bisa diangkat dari
potensi. Penelitian yang berangkat dari potensi cenderung lebih baik daripada
penelitian yang berangkat dari masalah. Jika penelitian yang berangkat dari
masalah, maka hasil penelitian lebih berguna untuk memecahakan masalah,
sedangkan jika penelitian berangkat dari potensi, hasil penelitian berguna untu
pengembangan, atau peningkatan kemajuan. Potensi adalah segala sesuatu yang
bila dikembangkan akan dapat meningkatkan nilai tambah. Sebagai contoh,
potensi sumber daya pertanian di Indonesia yang dapat dijadikan sumber energi
alternatif.
b)
Landasan
Teori dan Hipotesis
Setelah masalah dirumuskan, maka peneliti
mencari dan memilih teori yang relevan sehingga dapat digunakan untuk
memperjelas masalah, memberi definisi operasional, merumuskan hipotesis dan
mengembangkan instrumen. Jumlah teori yang digunakan tergantung pada jumlah
variabel yang diteliti. Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
c)
Pengumpulan
Analisis Data Kuantitatif
Setelah hipotesis dirumuskan, maka hipotesis
tersebut selanjutnya dibuktikan kebenarannya berdasarkan data. Untuk itu
sebelum dikumpulkan, perlu ditetapkan populasi dan sampelnya beserta instrumen
penelitiannya. Jumlah instrumen tergantung pada variabel yang diteliti. Sebelum
digunakan, instrumen juga perlu teruji validitas dan reabilitasnya. Setelah
data terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
d)
Hasil
Pengujian Hipotesis
Ini merupakan langkah akhir dari tahap metode
kuantitatif. Data kuantitatif yang telah dianalisis dan hipotesis yang telah
diuji selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, dan narasi
singkat. Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap
variabel, setiap indikator, bahkan setiap butir instrumen. Dengan demikian
nilai setiap variabel, setiap indikator dan setiap butir instrumen dapat
diketahui.
2.
Metode
Kualitatif
Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian
berakhir setelah hipotesis terbukti atau tidka terbukti. Dalam penelitian
campuran model sequential explanatory, penelitian masih berlanjut dengan
metode kualitatif, untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,
memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap
awal.
a)
Penentuan
Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari
penelitian kuantitatif pada tahap awal, selanjutnya peneliti kualitatif,
menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang dapat
digunakan untuk melengkapi data kuantitatif yang telah diperoleh
pada penelitian tahap I. sesuai dengan metodenya, pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara kualitatif, misalnya melaui purposive (narasumber
yang paling tahu tentang apa informasi yang dibutuhkan) dan bersifat snowball
(jumlahnya berkembang semakin banyak).
b)
Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif
Setelah sumber
data ditetapkan, maka selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data dengan
metode kualitatif seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data
dan pengujian kredibilitas data dapat dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data. Dari hasil analisis
kualitatif diharapkan diperoleh data kualitatif yang kredibel untuk melengkapi
data kuantitatif.
c)
Analisis
Data Kuantitatif dan Kuaitatif
Setelah kedua data (kuantitatif dan
kualitatif) diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganlisis kembali kedua
kelompok data tersebut. Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan
kedua data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam
dengan data kulitatif. Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua
kelompok data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan diantara 2
kelompok data tersebut.
d)
Kesimpulan
Hasil Penelitian
Langkah terakhir penelitian adalah membuat
laporan penelitian yang didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan
saran-saran. Kesimpulan yang diberikan adalah untuk menjawab secara singkat
terhadap rumusan masalah penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan di
lapangan. Jumlah butir kesimpulan harus sama dengan jumlah rumusan masalah.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki
keadaan. Saran yang diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian.
Jumlah butir saran tidak harus sama dengan jumlah butir kesimpulan.[4]
B. Langkah-Langkah Penelitian Desain Sequential
Exploratory
Pada tahap pertama penelitian menggunakan
metode kualitatif, yang langkah-langkahnya adalah menetukan seting penelitian
yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian
teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data
dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan
melakukan pengumpulan yang utuh dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi
makna dari hipotesis. Pada tahap ke dua peneliti menggunakan metode kuantitatif
yang berfungsi untuk menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian tahap
pertama. Langkah-langkah dalam penggunaan metode kuantitatif adalah menetukan populasi
dan sampel sebagai tempat untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji
instrumen untuk pengumpulan data, analisis data dan selanjutnya membuat laporan
yang diakhiri dengan kesimpulan saran.
1.
Metode
kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian
kombinasi model/desain seqential explatory adalah melakukan penelitian dengan
metode kualitatif. Seperti telah dikemukakan langkahnya adalah menetukan seting
penelitian yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti
melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam
mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting
penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan
akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian
tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
a)
Masalah
dan judul penelitian
Setiap penelitian berangkat dari masalah
tetentu. Masalah dalam penelitian kualitatif berbeda dengab masalaj dalam
kuantitatif. Masalah dalam penelitian belum jelas, masih remang-remang bahkan
masih gelap, sehingga masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih bersifat
semntara. Penelitian kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi
bisa dari dugaan adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari rasa keingintahuan
di suatu objek itu ada apa.
Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk
mengetahui sesuatu yang di situasi sosial/tempat/objek penelitian ditetapkan,
maka selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah yang bersifat sementara. Rumusan
masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiatif.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga
kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang
pertama masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai
akhir penelitian masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul
laporan penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah
memasuki penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam. Dengan
demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan
demikian antara judul dalam proposal dengan judul laporan penelitian tidak sama
sehingga judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini
sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu institusi yang
menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan
karakteristik masalah kualitatif ini.
Contoh judul penelitian : faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai di PT.
Sinar jaya.
b)
Kajian
teori
Teori dalam penelitian kualitatif sering
disebut dengan teori lensa atau teori perspektif. Teori berfungsi membantu
peneliti untuk membuat berbagai pertanyaan penelitian, memandu bagaimana
mengumpulkan data dan analisis data. Kalau dalam penelitian kuantitatif teori
diuji dengan berdasarkan data lapangan, tetapi dalam penelitian kualitatif
teori berfungsi untuk memandu peneliti dalam bertanya, mengumpulkn dan analisis
data.
Berdasarkan contoh judul diatas, maka teori
yang perlu diuji dan diperdalam oleh peneliti adalah tentang produktivitas dan
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja berdasarkan data di
lapangan.
c)
Pengumpulan
data dan analisis data
Setelah peneliti memahami permasalahan yang
diteliti serta memperhatikan rumusan masalah penelitian maka, peneliti
selanjutnya masuk dalam tempat yang diteliti (setting penelitian) untuk
melakukan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data,
analisis dan pengujian kredibilitas data lebih banyak dilakukan secara bersamaan.
Sesuai contoh diatas pengumpulan data dilakukan terkait produktivitas dan
faktor yang mempengaruhinya. Sebelum pengumpulan data lebih mendalam maka
peneliti melakukan penjelajahan terlebih dahulu untuk meperoleh gambaran umum
tentang situasi sosial atau setting yang diteiti.
2.
Metode
kuantitatif
a)
Penentuan
sampel dan populasi untuk menguji hipotesis
Dalam suatu penelitian perlu dijelaskan
populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data.selainitu populasi
dan sampel juga untuk menguji hipotesis yang telah ditemukan. Misalnya
hipotesis mengenai perusahaan diatas, maka populasi yang diambil adalah seluruh
perusahaan di Provinsi Kahuripan. Ada 3 perusahaan di provinsi tersebut dengan
jumlah pegawai masing- masing 50 orang pegawai, jadi populasi keseluruhan
adalah 150 orang pegawai. Penelitian menggunakan sampel pegawai yang diambil
dari populasi dengan kesalahan 5 persen. Berdasarkan jumlah anggota populasi
150 pegawai dan kesalahan 5 persen, maka jumlah anggota populasi sampel 105.
Pengambilan sampel dilakukan dengan proportiona random sampling. Dengan
demikian, jumlah sampel untuk perusahaan A- (50: 150) x 105 – 35. Perusahaan B
dan C juga memiliki sampel 35 pegawai.[5]
C. Langkah-langkah penelitian desain concurrent
triangulation
Metode penelitian dapat berangkat dari rumusan
masalah kualitatif atau kuantitatif yang sejenis. Rumusaan masalah kualitatif
adalah pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban dengaan data kualitatif,
dan rumusan masalah kuantitatif adalah pertanyaan penelitian yang memerlukan
data kuantitatif. Rumusan masalah yang sejenis adalah rumusan masalah yang isi
dan bentuknya sama. Bentuk rumusan masalah adalah deskriptif, komparatif,
asosiatif, dan komparatif asosiatif. Penelitian dapat dilakukan berdasarkan
satu bentuk masalah, dua bentuk masalah atau seluruh bentuk masalah.
Saat peneliti menggunakan metode kualitatif,
maka peneliti harus memperkut diri menjadi human instrument agar bisa
mngumpulkan, dan menganalisis data kualitatif, dan pada saat menjadi peneliti
kuantitatif, peneliti melakukan kajian teori untuk dapat dirumuskan hipotesis
dan instrument penelitian. Instrument penelitian digunakan untukk mengumpulkan
data kuantitatif. Data kualitatif yang telah terkumpul dianalisis seccara
kualitatif, dan data kualitatif dianalisis dengan statistik. Kedua klompok data
hasil analisis kualitatif dan kuantitatif selanjutnya dianalisis lagi dengan
meta anallisis (analisis data hasil penelitian kualiatif dan kuantitatif atua
sebaliknya) untuk dapat dikelompokan, dibedakan ,dan dicari hubungan satu data
ddengan data yang lain, sehingga apakah kedua data saling memperkuat,
memperlemah atau bertentangan.
D. Langkah-langkah penelitian desain concurrent
embedded
Seperti dikemukakan terdapat dua model dalam
penelitian concurrent embedded, yaitu metode kuantitatif yang menjadi
metode primer dan atau metode kualitatif yang metode primer. Langkah-langkah
penelitian metode kuantitatif sebagai metode primer seperti di bawah ini.
Penelitian berangkat dari masalah atau
potensi. Potensi yang ingin diberdayakan, tetapi tidak bisa cara memberdayakan,
juga akan menimbulkan masalah. Setelah masalah dan yang melatarbelakangi
dikemukakan dengan fakta, selanjutnya dibuat rumusan masalah yang berbentuk
pertanyaan penelitian. Rumusan masalah bisa berbentuk rumusan deskriptif,
komparatif, asosiatif, dan komparatif asosiatif.
Setelah masalah dirumuskan maka, selanjutnya
peneliti memilih teori yang dapat digunakan untuk memperjelas masalah,
merumuskan hipotesis dan menyusun instrument penelitian. Setelah instrument
disusun diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah instrument terbukti valid
dan reliable, maka selanjutnya digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab
rumusan masalah kuantitatif dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data kualitatif.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrument dan
pengumpulan data kualitatif dengan observasi, dan wawancara. Data kuantitatif
diperoleh berdasarkan sample penelitian yang diambil secara random dan
pengumpulan dan kualitatif dikumpulkan dengan sample purposive dan snowball.
Data kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistic dan data
kualitatif dianalisis secara kualitatif.
Data kuantitatif yang telah terkumpul dengan
teknik pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif yang telah terkumpul
dengan teknik pengumpulan data kualitatif, selanjutnya dianalisis untuk
digabungkan dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana
yang memperkuat, memperluas dan mengugurkan data kuantitatif. Data kuantitatif
yang bersifat deskriptif atau hasil pengujian hipotesis berikut data kualitatif
sebagai pelengkapnya, selanjutnya disajikan dalam bentuk table atau grafik dan
dilengkapi dengan data kualitatif. Data tersebut selanjutnya diberikan
pembahasan, sehingga hasil penelitian menjadi semakin jelas dan mantap. Langkah
terakhir dari proses penelitian ini adalah membuat laporan penelitian, yang di
bagian akhirnya ada kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa jawaban terhadap
rumusan masalah berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan
kesimpulan hasil penelitian selanjutnya diberikan saran. Bila kesimpulan
memberikan informasi yang baik, maka tidak perlu diberikan saran, sehingga
jumlah saran tidak harus sama dengan jumlah kesimpulan.
Langkah-langkah metode kualitatif sebagai
metode primer sebagai berikut. Seperti telah banyak dikemukakan bahwa, metode
penelitian kualitatif digunakan bisa berangkat dari potensi, keingintahuan di
obyek ada apa, dan bisa dari masalah yang bersifat sementara. Masalah tersebut
akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan. Setelah peneliti melakukan
penjelajahan umum (grand tour observation) ke obyek yang diteliti, maka
peneliti baru dapat menemukan fokus penelitian. Berdasarkan fokus penelitian
tersebut, selanjutnya peneliti dapat membuat rumusan masalah yang berupa
pertanyaan penelitian sebagai panduan untuk mengumpulkan data di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan
landasab teori sebagai bahan untuk perumusan hipotesis, tetapi melakukan kajian
berbagai teori perspektif yang sesuai dengan konteks penelitian. Dengan kajian
tersebut akan dapat memperkuat peneliti kualitatif sebagai “human instrument”,
sehingga peneliti kualitatif mampu melakukan penjelajahan umum pada obyek yang
diteliti, menetapkan fokus, menetapkan sumber data, mengumpulkan dan analisis
data kualitatif.
Teori yang digunakan oleh peneliti kualitatif,
juga bersifat sementara dan akan berkembang sesuai dengan fakta-fakta yang
ditemukan peneliti di lapangan. Penelitian kualitatif lebih dipandu oleh
fakta-fakta yang diperoleh dilapangan (bukan teori) untuk membangun hipotesis
atau teori baru.[6]
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode penelitian kombinasi adalah suatu
metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara
bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang
lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.
Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat
dua model utama metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi
berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential)
ada dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent
(campuran) ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran
kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded
(campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).
Secara umum metode penelitian kombinasi
digunakan apabila peneliti ingin untuk memper oleh data dan informasi yang
lenkap, valid, reliabel dan obyektif.
B. SARAN
Demikianlah
makalah yang dapat kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. kami
menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya, baik dari segi susunan
maupun isinya. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sebagai bahan pertimbangan kami dalam menyusun makalah kami mendatang. Terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
v Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods)
v Emzir. (2010). Penelitian kualitatif : analisis
data. Jakarta : rajawali pers.
[1] Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Methods)
[3] Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Methods)
[4] Emzir. (2010). Penelitian kualitatif : analisis data. Jakarta :
rajawali pers
[5] Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Methods)
[6] Prof. Dr. Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Methods)
No comments:
Post a Comment